Optimasi
Seoptimasi: Mengetahui Kesalahan Menggunakan rel="canonical" demi keselamatan bisnis web

Mengetahui Kesalahan Menggunakan rel="canonical" demi keselamatan bisnis web

Link rel = canonical di halaman web Anda adalah sebuah arahan bagi mesin pencari berdasarkan alternative indeks pada duplikat konten halaman di web . kanonikal Ini didukung oleh beberapa mesin pencari, termasuk Yahoo , Bing , dan Google. link rel = canonical mengkonsolidasikan sifat pengindeksan dari duplikat, seperti inbound link , serta menentukan URL yang ingin ditampilkan dalam hasil pencarian. Namun, rel = kanonik dapat menjadi bumerang yang mematikan ketika anda salah mengkonfigurasikannya.

Saya merekomendasikan cara terbaik untuk menggunakan rel = kanonik:

- Sebagian besar duplikat Konten harus anda tampilkan dalam bentuk kanonik.Salah satu cara untuk mengujinya adalah dengan mengamati hasil pencarian di SERP terhadap konten yang sama,terutama mengenai produk yang anda jual.

Webmaster Membaca kode merah pada bagian kiri,Search Engine pada tiap webmaster membacanya seperti terlihat pada gambar kiri dengan penggunaan kanonik


- Periksa kembali rel = kanonik target Anda (pastikan tidak ada kesalahan atau error "404")
- Verifikasi rel = kanonik target tidak berisi robot meta dengan tag noindex
- Pastikan rel = kanonik URL yang akan ditampilkan dalam hasil pencarian (bukan duplikat URL)
- Sertakan rel = canonical link baik dalam <head> halaman atau header HTTP
- Tentukan tidak lebih dari satu rel = kanonik untuk halaman. Bila lebih dari satu yang ditetapkan, semua rel = kanonikal akan tidak berfungsi,malah akan sangat berbahaya.

Kesalahan 1: rel = kanonik pada halaman pertama dari serangkaian paginasi

Bayangkan bahwa Anda memiliki sebuah artikel yang mencakup beberapa halaman:

    Contoh.com / artikel? = cara-memasak & page = 1
    Contoh.com / artikel? = cara-memasak & page = 2
    Contoh.com / artikel? = cara-memasak & page = 3
    dan seterusnya

Menentukan rel = kanonik dari halaman 2 (atau halaman berikutnya) ke halaman 1 adalah tindakan yang tidak benar, karena halaman yang ditunjukkan URL tersebut bukaqnlah sebuah duplikat,maka jika anda menerapkan kanonikal pada page tersebut,maka halaman 2 dan 3 tidak akan terindeks.

Dalam kasus paginasi konten , saya sarankan menggunakan rel = kanonik dari halaman komponen ke satu halaman artikel saja, atau anda dapat menggunakan rel = "prev" dan rel = "next" pagination markup .

Kesalahan 2: Absolute URL keliru ditulis sebagai URL relatif



Tag <link>, seperti tag HTML lainnya, mampu menerima keduanya,baik itu URL relatif maupun absolut. URL relatif termasuk juga path "relatif" ke halaman utama. Misalnya, "images / memasak.png" artinya image "dari direktori utama" beralih ke "subdirektori, kemudian memasak.png." URL Absolute yang menentukan path, termasuk penggunaan skema seperti http://.

Menentukan <link rel=canonical href="contoh.com/memasak.html" /> (URL tersebut URL relatif karena tidak ada "http://") mengindikasikan bahwa URL kanonik yang diminta adalah http://contoh.com /memasak.html meskipun dalam penerapannya adalah sebuah ketidaksengajaan, algoritma search engine dapat mengabaikan patokan rel = kanonik tersebut. dan hal ini jelas merupakan sebuah kegagalan dalam penerapannya.

Kesalahan 3: Ketidak Sengajaan

Kadang-kadang, saat anda menerapkan kanonikal dan membuat kesalahan hal tersebut merupakan ketidak sengajaan. walaupun kasus ini sangat jarang,misalnya saja salah ketik dalam penerapan link rel:canonical",pada kasus lain juga sering terjadi pada saat anda mengganti template yang kemudian melupakan link kanonikal tersebut berubah fungsi dan letaknya.dan anda sudah tidak menemukan lagi link kanonikal tersebut pada template baru anda,padahal masih tertanam didalamnya.

Masalah lainnya adalah ketika page anda terdapat beberapa atau lebih dari satu link rel = kanonik dengan URL yang berbeda. Hal ini sering terjadi saat memakai plugin SEO yang sering memasukkan default rel = canonical link tanpa sepengetahuan webmaster yang memasang plugin.dan hal ini akan mengakibatkan semua page anda akan menghilang dari peredaran SERP,terutama oleh Google.

pastikan link kanonik anda hanya cuma ada satu dan satu-satunya (seperti judul lagu),link kanonik tersebut dapat terpisah dan tercerai berai pada HTML template anda.dan jangan lupa juga untuk memeriksa perilaku plugin dengan melihat kode sumber halaman.

Kesalahan 4: Kategori atau Landing page rel = canonical dipakai untuk tampilan artikel

Katakanlah Anda menjalankan website atau blog tentang makanan penutup. Situs makanan penutup Anda memiliki halaman kategori seperti "kue" dan "Pizza." Setiap hari kategori tersebut ditambahkan sebuah artikel yang unik. misalnya artikel anda semua berisi tentang kue dan pizza,walau dengan judul yang berbeda dan ada perubahan pada tulisan dari badan artikel,hal tersebut tetap saja adalah sebuah kesalahan yang fatal.

Jika page anda seperti yang saya jelaskan diatas maka rel = kanonik anda adalah sebuah mesin pembunuh berdarah dingin, karena halaman kategori Anda tidak akan muncul dalam hasil pencarian. Itu karena rel = kanonik yang anda pakai mengisyaratkan bahwa Anda akan memilih mesin pencari menampilkan URL kanonik di tempat duplikat. Namun, jika memang anda ingin menampilkan semua versi dari halaman anda yang kesemua isinya adalah sebuah kemiripan,maka sebaiknya anda menerapkan self-referensial rel = kanonik pada halaman kategori saja,Hindari menambahkan rel = kanonik dari halaman kategori atau arahan sebuah artikel utama.

Kesalahan 5: rel = penempatan kanonik dalam <body>

Tag link el = canonical hanya akan muncul dalam <head> dokumen HTML. Selain itu, untuk menghindari masalah parsing HTML, ada baiknya untuk menyertakan rel = kanonik sedini mungkin dalam <head>. Ketika search engine menemukan sebuah rel = kanonik dalam <body>, maka hal tersebut tidak ada fungsinya

Ini adalah kesalahan yang mudah untuk diperbaiki. Cukup periksa bahwa Anda rel = link kanonik selalu dalam <head> halaman Anda, dan periksalah sedini mungkin.

Kesimpulan

Untuk keberhasilan menerapkan rel = canonical sebaiknya:

- Verifikasi bahwa sebagian besar konten teks utama halaman duplikat juga muncul di halaman kanonik.
- Periksa rel = kanonik hanya berada pada <head>.
- Periksa rel = kanonik yang menunjuk ke suatu  URL adalah URL yang berisi konten yang baik (yaitu, bukan 404, atau lebih buruk lagi, soft 404 ).
- Hindari menetapkan rel = kanonik dari halaman arahan atau kategori untuk menampilkan artikel

Tampilan Hasil Pencarian Search Engine terhadap blog yang menggunakan Canonical Link
Semoga apa yang saya sampaikan dapat dipahami,karena artikel k terdapat kekurangan,jadi tolong anda tambahkan,karena anda lah yang lebih tahu dari saya pribadi.

terima kasih.

Lihatlah penjelasan Matt Cutts pada video berikut tentang Link Rel="Canonical"



Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Yuk ! Kita budayakan relevansi berkomentar dan tidak membuat SPAM